Kaderisasi

Salam,

Lama tidak ngeluarin uneg-uneg dikepala, tapi sekarang nggak ada juga sih uneg-unegnya jadi ya pengen cerita sedikit saja. Mungkin cuma sekedar opini tentang kaderisasi. Sebenarnya ini bahasan yang seharusnya sudah basi tapi ya cukup menarik juga jika dibicarakan. 

Hampir semua pelajar pasti sudah tau apa itu kaderisasi, bahkan dari SMP sudah dijelaskan melalui MOS (Masa Orientasi Siswa), secara tidak langsung kaderisasi itu bertujuan untuk mengenalkan suatu kehidupan yang baru kepada "pendatang baru". Tapi dalam kenyataanya ya hanya sebagai ajang pembuktian sebagai senior saja.

Kaderisasi sendiri pada kehidupan kampus sebenarnya menjadi tanda tanya yang besar bagi saya. Ketika seseorang memasuki dunia perkuliahan yang seharusnya sudah diakatan dewasa dan dapat menentukan pilihannya sendiri tapi muncul sosok-sosok senior yang sepertinya lebih tau dia cocok menjalankan kehidupannya seperti apa. Pembentukan karakter yang diusung pun sedikit membingungkan, yang mengharuskan menjadi mahasiswa yang berani beropini. Padahal secara tidak langsung itu akan terjadi dengan sendirinya.

Bahkan cara-cara dalam upaya mengajarkan manajemen konflik yang diharapkan dapat diselesaikan dengan berdiskusi dan memberi masukan hanya akan berujung pada naiknya emosi dan perkelahian didalam kelas ketika kaderisasi berlangsung. Uniknya lagi, parameter keberhasilan adalah air mata. Jika ada yang mengeluarkan air mata alias nangis sudah bisa dikatakan orang tersebut sudah peduli pada angkatannya. Jika parameter ini terus dilakukan kenapa gak langsung nangis aja dari awal. 

Sekali lagi ini hanya sebuah opini saya, kaderisasi yang baik bukan suatu hal yang memaksa dan menjadikan atau membentuk seseorang manjadi seperti apa yang kita inginkan tapi seperti apa yang dia inginkan. 

Sekian, 

Maaf jika ada salah kata ya.