Chapter 11

Wednesday 23 February 2011 0 comments
Assalamualaikum,
Wah wah wah, rasanya lama banget dah nggak ngeblog. Emang udah lama banget. Aku mau cerita neh. Udah banyak nih yang harus di keluarkan dari fikiran ini. kadang terganggu juga sama semua unek-unek yang nggak ada habisnya ini.

Owkay kita mulai ceritannya. Nah sekarang aku udah jadi eksekutif muda di BEM KM UNDIP, rasanya sih senang banget, bercampur aduk juga sama rasa khawatir. Senang karena bisa membawa nama jurusan ke tingkat UNDIP bahkan nama angkatan, tapa khawatirnya ya semester dua lebih kejam bung. Ini bukan permainan. Aku disini untuk belajar bukan untuk bersenang-senang. Selama ini aku udah melakukan yang terbaik yang aku bisa sih. Sebisa mungkin untuk terus bisa bertahan. Mumet juga sih kalo gini terus, ya acara pertama BEM KM kan ada rapat kerja (raker), dan sekarang aku menjadi penanggung jawab sie. perkap. ya ampun yang namanya penanggung jawab itu ternyata berat juga ya. masalahnya bukan angkatan 2010 aja yang menjadi staf ku, tapi ada angkatan 2009 yang membuat aku menjadi sungkan. Tapi tanggung jawab tetap harus dijalankan. Masih terus berjalan sampe sekarang neh, semoga acaranya nanti bisa berjalan lancar. Dan semoga seluruh staf saya bisa berkontribusi dengan baik di kegiatan ini. Sehingga aku nggak capek lagi dah ngurusin semuanya.

hmmm. masih ada cerita lagi sih.
setelah sekian lama tepatnya kurang lebih 5 tahun udah aku menyimpan perasaan ini. Dan akhirnya aku berhasil ngobrol sama orang yang aku sayang selama 5 tahun ini. Yang namanya kenangan SMP masih berbekas. Berawal dari malu-malu kucing sampe bisa menjadi sayang. Sekarang dia telah hadir di tiap hari ku. Bermain-main di fikiran ku, bahkan entah kanapa aku jadi selalu merindukan Sang pencipta ketika fikiran ini melayang memikirkan dirinya. Ingin selalu mengadu kepada Allah kalo aku masih sayang sama dia, dan masih benar-benar sayang sama dia.
Hehe, akhirnya aku ungkapkan perasaan ini kepadanya. Si gadis berjilbab itu udah kembali lagi. Puluhan puisi ku tercipta karena dirinya, bukan sihir yang menghipnotisku tapi rahasia terbesar Allah yang bisa membuat ku bertahan untuk menyayanginya.
Mau tau nggak rasanya ngungkapin perasaan yang udah di pendam selama 5 tahun ini. Ketika di ucapakan itu rasanya deg degkan ya pasti, tapi pas selesai mengucapkan entah kenapa aku menangis lho. Lembek banget deh jadinya aku pas kejadian itu. Semua perasaan bercampur menjadi satu tanpa di tambah katalis agar bencampur sempurna.
Tapi aku senang semoga setelah kejadian ini nggak ada yang berubah dari kami, nggak ada yang berubah sedikitpun dari kami. Kalo mau berubah, berubah ke arah yang lebih baik dari sekarang. Hanya dia yang bisa membuat aku bertahan selama ini.

Wah kalo aku ceritain semua tentang gadis berjilbab itu bisa-bisa aku bikin novel nanti. Tau nggak siapa gadis berjilbab itu. Dia itu gadis yang di lahirkan ke bumi dan membawa kedamaian di hati ku sampai aku bisa mengorbankan apapun demi dirinya. Dia itu penghipnotis terbesar dalam hidup ku. Wanita baik-baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik pula. Karena dia adalah wanita yang baik biarkan aku menjadi lelaki yang baik juga. Agak maksa sih sebenarnya, perubah ke arah yang lebih baik itu pasti banyak jalannya kok. Aku yakin itu.. Rahasia terbesa Allah masih belum bisa aku rasakan sekarang. Hanya doa-doa yang bisa aku panjatkan dan semua itu terserah Dia yang memutuskan.

Itu aja deh yang bisa aku ceritakan sekarang. Pasti akan lebih banyak lagi tentang gadis berjilbab di chapter berikutnya. hehehe

Wasalamualaikum...  :)

0 comments:

Post a Comment

 

©Copyright 2011 Gubuk Derita | TNB