Assalamualaikum,
Belum genap seminggu hidup di Semarang tapi dinamikanya udah terasa banget. Pro dan kontra dimana-mana, sedikit kritik-kritik pedas sudah mendera dengan sangat elegan yang disampaikan oleh mulut-mulut yang memang pandai bermain kata. Bahkan tak sedikit juga motivasi penenang untuk aktifitas selanjutnya di dapatkan.
"Cowo itu harusnya, Sedia Traktak Sebelum Hujan", ucap seorang wanita kesehatan masyarakat angkatan 2008 kepada saya. Perumpamaan yang aneh seh sebenarnya, tapi maksud beliau biar bisa nampung orang yang banyak. Jadi gak cuma buat diri sendiri yang harus di selamatkan. Bahkan dia juga berkata, "kurangilah kebiasaan baik mu". Ternyata berbuat baik aja bisa salah ya. Karena perbuatan yang terlalu baik bisa membuat orang lain menjadi manja terhadap kita. Sehingga akan susah merubahnya nanti ketika mereka sudah terbuai.
Lama berbicara dengannya, dengan ketawa-ketawa agar suasana tidak terlalu serius. Satu pesan terakhir buat saya sebelum mengakhiri pembicaraan yang banyak banget ilma kehidupan yang bisa di ambil untuk introspeksi diri. "Karena kamu adalah seorang pemimpin dan kamu nanti akan menjadi pemimpin yang besar, maka biarkanlah semua bergerak dengan bantuan mu di awal lalu coba kau lepas perlahan seiring waktu. Dan janganlah pernah malu memberi contoh kepada mereka karena SERIBU BUALAN TIDAK AKAN SEBANDING DENGAN SATU TINDAKAN, SEMANGAT!" Agak sedikit kaget di teriaki seperti itu di bagian akhir. Tapi beliau malah tersenyum. dan dengan muka bego ku aku pun tertawa.
Teman lama yang memang lama sudah tak bertemu walaupun satu universitas tapi masih bisa peduli ketika memang dibutuhkan. Mungkin sepenggal cerita di Semarang ini bisa saya akhiri. Wassalamualaikum...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment